Rabu, 10 April 2013

Storyboard

 Storyboard merupakan serangkaian sketsa yang dibuat untuk menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia. Storyboard juga dapat digunakan untuk menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada selembar kertas sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi.


Fungsi Storyboard, antara lain:
1. Memahami alur gambar/cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil kemungkinan ada bagian penting yang terlewatkan.
2. Tidak lupa dengan alur gambar/cerita yang sudah direncanakan (sebagai pedoman atau pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video maupun editing gambar atau video yang telah diambil.
3. Mudah membaca isi cerita secara visual.
4. Dapat memilih rekaman yang akan diambil sesuai kebutuhan sehingga tidak akan terjadi pemborosan bahan baku shooting (CD/DVD) Sehingga video/animasi yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan keinginan.

*) Pembuatan Storyboard
          Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan dalam detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema.
Batasan produksi terakhir akan dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan. Misalnya, Storyboard akan digunakan untuk format film, iklan, kartun, video atau lain-lain.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
  1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
  2. Warna, penempatan dan ukuran grafik (jika perlu)
  3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
  4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
  5. Narasi (jika ada)
  6. Animasi (jika ada)
  7. Video (jika ada)
  8. Audio (jika ada)
  9. Interaksi dengan penonton (jika ada)
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar